Islam adalah Solusi

“Sighoh Allah. Dan siapakan yang lebih baik shibghonya daripada Allah? Dan kepada Allahlah kami menyembah”
(QS 2:38)
Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini bahwa syariat Islamlah yang memiliki kebenaran mutlak. Kemudian bersamaan dengan itu, kita juga harus memahami ketidakteraturan dan kegagalan yang diderita oleh masyarakat yang menggunakan undang-undang produk manusia di seluruh dunia ini. Kapitalisme, demokratisme dan liberalisme maupun sosialisme dan komunismen. Karena itu semua dalah produk manusia dengan segala keterbatasan, kelemahan dan temporal.
Di bidang kemasyarakatan, haluan kiri dan kanan telah gagal memberikan jaminan kebahagiaan, ketenteraman dan ketenangan kepada umat manusia. Bahkan sebaliknya, ia telah menyebabkan kesengsaraan manusia. Ikatan kekeluargaan, kemasyarakatan menjadi rusak karenanya. Akhlak menjadi bejat. Norma dan kehormatan menjadi hilang. Stress dan depresi datang menggantikan ketenangan dan ketenteraman. Egoisme dan cinta diri sendiri muncul menggantikan kegotong-royongan. Sifat itsar (mementingkan orang lain) dan cinta kasih sesama menjadi sifat individual.
Di bidang ekonomi, teori-teori kapitalisme dan sosialisme tidak mempu mewujudkan sorga impian negara sejahtera. Konsep masyarakat yang adil dan makmur yang digembar-gemborkan hanya sebatas slogan belaka. Dibawah naungan kedua tatanan itu, muncul problematika perang antar kelas, kesewenang-wenangan sosial, monopoli, penimbunan kekayaan, kemiskinan, pengangguran dan problematika lainnya.

Monopoli, suap-menyuap, kesewenang-wenangan, penindasan, pembantaian, pemberontakan, dan pembunuhan menjadi karakteristik semua sistem tersebut.
Di bidang militer, semua tatanan itu bertanggung jawab atas ketidakpedulian manusia terhadap problem kemanusiaan. Problematika masyarakat muslim yang tidak kunjung selesai seperti di Kasmir, Eritrea, Philipina, paska perang Irak dan negara lainnya. Masalah paling utama adalah Palestina, yang terus berada di dalam jajahan Israel tetapi tidak ada negara yang peduli.
Palestina berada di tangan penduduknya yang muslim sejak zaman Umar Bin Khattab sebagai khalifah yang pertama hingga tahun 1920 M. Sekali dikuasai oleh pasukan salib (nasrani) pada tahun 492 H dan pada tahun 583 H yang diakhiri dengan Palestina direbut kembali oleh Solahudin Al Ayyubi. Jadi pasukan salib menguasai Palestina selama 91 tahun. Sementara Palestina di pangkuan Islam selama 1.249 tahun. Maka sudah semestinya yang berhak menjadi pewaris bumi Paletina adalah umat Islam. Sudah 87 tahun Palesina lepas dari genggaman umat Islam. Siapa lagi yang akan membebaskan .....?
Jalan penyelesaian semua permasalahan itu adalah dengan Islam. Kita harus yakin bahwa hari esok adalah milik Islam. Islam adalah dari Allah yang menjadikan Din ini paling layak dan paling mampu mengatur seluruh aspek kehidupan dan memimpin serta membimbing umat manusia.
Islamlah manhaj (metode atau sistim hidup) tunggal yang sesuai dengan kebutuhan fithroh manusia yang menyelaraskan antara kebutuhan rohani dan tuntutan jasmaninya. Sebagaimana firman Allah surat Al Mulk:14 yaitu:
“Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan, dan Dia maha halus lagi maha mengetahui.”
Karena Islam bersifat robbaniyah maka ia merupakan pewarnaan (shibghoh) yang mampu menjadikan pemimpin atas manhaj-manhaj produk manusia. Islam memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh manhaj lain, yaitu berupa kelestariannya sepanjang zaman dan keberlakuannya dimana saja.
Manhaj Islam bersifat mendunia (alamiyah). Ia merupakan pemberi warna cerah bagi kemanusiaan, pemberi warna keterbukaan dan kemampuan untuk mengusung tanggung jawab keterbukaan ini. Islam merupakan shibghoh yang tidak mengenal batas teritorial, asal keturunan, nasionalisme, kebangsaan dan darah.
Manhaj Islam bersifat fleksibel, karena mencakup seluruh aspek problematikan kehidupan yang senantiasa baru dan beragam. Ia merupakan shibghoh yang membuka luas kesempatan untuk menginterpretasikan hukum-hukum yang tidak ada dalil (nash) dengan jalah ijtihad dan qiyas. Islam membawa pemikiran intelektual modern dan progresif ke arah kemajuan.
Manhaj Islam bersifat integral (syumuliyah). Hal ini yang membedakan antara manhaj Islam dengan manhaj-manhaj dan aturan-aturan produk mansuia yang memiliki tujuan terbatas. Manhaj Islam bersumber dari yang Maha Mengetahui dan Maha Pintar yaitu Allah SWT yang mengetahui segala problematika manusia, apa saja yang menjadi kebutuhannya, apa saja yang baik baginya dan apa saja yang bermanfat dan membahayakannya serta apa saja yang membuat manusia menjadi bahagia atau sengsara.
Oleh karena itu, hanyalah dengan islam sebagai solusi dalam permasalahan hidup di dunia ini. Islam adalah manhaj yang sanggup menutupi seluruh kebutuhan hidup manusia baik yang bersifat individual maupun komunal. Baik yang menyangkut hukum maupun pendoman hidup. Baik yang bersifat intermanl maupun eksternal.
Sighoh Allah. Dan siapakan yang lebih baik shibghohnya daripada Allah? Dan kepada Allahlah kami menyembah”
(QS 2:38)

(Anton Sutrisno, THL TB Penyuluh Pertanian bertugas di Kabupaten Bengkulu Utara)

Arga Makmur, 17 November 2007

Posting Komentar

0 Komentar